Emergency
031-592-4000
Call Center
031-592-4000
Background Image

Artikel

GIZI SEIMBANG UNTUK LANSIA

Sabtu, 15 Agustus 2020 00:00 WIB     Health Info

Pada lansia dalam pemilihan makanan hendaknya memperhatikan variasi makanan, membatasi makanan yang meningkatkan kadar asam urat, memperbanyak buah dan sayur segar, cukup minum air putih, membatasi garam dan memilih tekstur dan citarasa makanan yang netral dan lembut.

Menua adalah proses fisiologis yang akan terjadi pada semua orang dan mekanismenya berbeda setiap individu dimana terjadi penurunan fungsi organ tubuh secara umum.Sedangkan lanjut usia adalah individu yang telah berusia 60 tahun ke atas yang dikategorikan menjadi lansia (elderly): usia 60-74 tahun, lansia tua (old): usia 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very old): usia diatas 90 tahun (WHO).

Masalah dominan dan memerlukan perhatian khusus pada lansia adalah penurunan kesehatan dan masalah asupan gizi kurang yang disebabkan kurangnya pengetahuan atau menurunnya fungsi organ pencernaan akibat proses penuaan. Perubahan fisik juga terjadi, yang disebabkan oleh faktor genetik, aktifitas fisik, asupan gizi, dan penyakit. Bentuk perubahan fisik yang terjadi diantaranya berkurangnya cairan tubuh dan massa otot, bertambahnya zat lemak karena perubahan hormon, ausnya kartilago dan sendi, bertambahnya kadar kalsium jaringan otak dan pembuluh darah tetapi kalsium dalam tulang berkurang, serta banyaknya sel-sel tubuh yang tidak berfungsi.

Makanan sehat yang mengandung zat-zat gizi lengkap dan seimbang, sangat diperlukan untuk mempertahankan kondisi tubuh yang sehat dan mencegah timbulnya berbagai penyakit. Prinsip gizi seimbang memiliki empat pilar utama, yaitu mengonsumsi makanan yang beraneka ragam, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menjaga berat badan ideal, dan pola hidup aktif.

Pada lansia dalam pemilihan makanan hendaknya memperhatikan variasi makanan, membatasi makanan yang meningkatkan kadar asam urat, memperbanyak buah dan sayur segar, cukup minum air putih, membatasi garam dan memilih tekstur dan citarasa makanan yang netral (tidak manis, asin, pedas) dan lembut. Adapun zat-zat gizi yang diperlukan untuk lansia, diantaranya adalah:

1. Energi, Protein, dan Lemak

Kebutuhan energi pada lansia mengalami penurunan. Hal ini disebabkan menurunnya jumlah sel-sel otot dan meningkatnya sel-sel lemak. Setelah usia 50 tahun, kebutuhan energi berkurang sebesar 5% setiap sepuluh tahunnya, sehingga perlu membatasi makanan berlemak/berminyak, manis, dan tepung-tepungan. Pada lansia yang menderita diabetes mellitus, gula sama sekali tidak boleh dimakan. Bila kolesterol tinggi, kurangi makanan berlemak dan mengandung kolesterol seperti otak, hati dan jeroan, daging berlemak, keju, mentega, kuning telur, udang dan kerang. Minyak yang baik digunakan adalah dari golongan lemak tak jenuh ganda seperti minyak kacang tanah, kacang kedelei, dan minyak jagung.

Protein pada lansia tidak perlu dikurangi karena diperlukan sebagai zat pembangun dan proses penggantian sel-sel yang rusak, kecuali pada penderita gangguan ginjal dan asam urat, konsumsinya perlu dibatasi. Sumber protein yang dianjurkan diantaranya ikan, daging dan ayam tanpa lemak, susu tanpa lemak, tempe,tahu, dan kacang-kacangan.

2. Vitamin dan mineral

Vitamin dan mineral merupakan zat pengatur yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ tubuh, mempertahankan kondisi lansia agar tetap optimal, dan kualitas kesehatannya tetap terjaga. Beberapa vitamin yang diperlukan untuk lansia diantaranya adalah vitamin A, vitamin B6, asam folat, vitamin B12, vitamin C, vitamin D dan vitamin E.

Vitamin A, berfungsi untuk imunitas tubuh, penglihatan dan melawan radikal bebas yang menyebabkan penuaan. Sumber vitamin A yang dianjurkan untuk lansia adalah sayuran warna hijau dan buah-buahan berwarna kuning jingga, seperti daun singkong, kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, tomat, wortel, pepaya dan mangga. Vitamin B6 dan asam folat, selain sebagai imunitas, penting untuk memperbaiki fungsi otak dan mencegah pikun dan demensia. Sumber vitamin B6 dan asam folat adalah daging, serealia, kacang- kacangan,

alpukat, dan pisang.Vitamin B12, berfungsi meningkatkan daya ingat dan mencegah anemia. Sumber vitamin B12 adalah telur, daging, unggas, susu, kerang, produk olahan susu, dan tempe.Vitamin C,berfungsi meningkatkan imunitas tubuh, menjaga kesehatan tulang dan gigi, serta memperlambat proses penuaan dan keriput pada kulit. Sumber vitamin C diantaranya jeruk, tomat, pepaya, mangga, jambu biji, dan nanas. Vitamin D, berfungsi untuk membantu penyerapan kalsium dan menghambat hilangnya kalsium pada tulang. Sumber vitamin D adalah susu dan produk susu, daging sapi, dan minyak ikan. Vitamin E, berfungsi untuk sistem kekebalan, memperlambat penuaan, dan mencegah tumor dan kanker. Sumber vitamin E adalah kacang-kacangan, kecambah, dan biji-bijian. Sedangkan mineral yang sangat dibutuhkan oleh lansia diantaranya adalah kalsium dan zat besi. Kalsium pada lansia diperlukan sebagai komponen utama tulang dan gigi, fungsi saraf, menjaga tekanan darah agar tetap normal, serta imunitas tubuh. Sumber utama kalsium adalah susu, ikan laut, daging, roti, dan kacang-kacangan. Kalsium dari susu lebih mudah diserap, maka sangat dianjurkan untuk lansia, kecuali bila kegemukan disarankan susu skim/tanpa lemak, yang sudah diperkaya kalsiumnya. Sedangkan zat besi dibutuhkan untuk mencegah terjadinya anemia. Sumber zat besi adalah daging, ikan, unggas, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Konsumsi natrium dari garam hendaknya dibatasi, maksimal 4 g/hari (satu sendok teh), termasuk garam yang terdapat pada makanan seperti kecap, saus sambal, mie instan, makanan ringan dan berpengawet.

3. Serat dan Air

Serat berfungsi untuk mencegah terjadinya sembelit atau konstipasi yang sering terjadi pada lansia. Sumber serat yang baik adalah sayuran, buah-buahan, dan bijibijian. Dianjurkan konsumsi buah dan sayur masing-masing 2-3 porsi/hari. Bila gigi sudah tidak memungkinkan mengonsumsi buah, ganti dengan jus tanpa gula. Sedangkan air diperlukan untuk mengganti cairan yang hilang dalam bentuk keringat dan urin, membantu pencernaan makanan, dan membantu fungsi kerja ginjal. Kebutuhan air minum yang dianjurkan adalah 1,5-2 liter per hari. Penyajian makanan pada lansia disesuaikan dengan kondisi fisik dan psikisnya. Makanan biasa diberikan pada lansia yang tidak memerlukan makanan khusus sehubungan dengan penyakitnya. Akan tetapi bila dalam kondisi tertentu diberikan makanan mulai dari lunak,cincang, saring, hingga makanan cair.

Menurunnya kemampuan fisik tidak berarti lansia tidak memerlukan aktifitas fisik. Olah raga dalam batas-batas tertentu secara teratur dianjurkan. Olahraga aerobic meningkatkan kemampuan system pernapasan, jantung dan peredaran darah. Jalan kaki selama sepuluh menit sehari sudah cukup memberikan manfaat daripada tidak bergerak sama

sekali. Menjaga asupan makanan, melakukan olah raga teratur, dan mengontrol berat badan, serta tak lupa menerapkan pola hidup bersih dan sehat, merupakan konsep gizi seimbang, agar lansia terhindar dari masalah gizi dan kesehatan.

Customer Service